Potensi Besar Geopark Gunungsewu

Potensi Besar Geopark Gunungsewu

Geopark Gunungsewu yang sebagian besar wilayahnya berada di Gunungkidul dan baru saja mempertahankan keanggotaannya di UNESCO Global Geopark, memiliki potensi yang besar sekali dan multidimensi untuk bisa dikembangkan, baik untuk pemberdayaan masyarakat maupun lingkungan hidup.

Otto SR Ongkosongo, Anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional mengungkapkan, dengan menggunakan standar operating prosedur yang sesuai dengan kondisi baccarat online lingkungan, dan meniru teknik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, Geopark Gunungsewu bisa dimanfaatkan masyarakat, baik untuk berkegiatan, menghasilkan uang ataupun jasa, serta merawat lingkungan.

“Jadi kita mengkaji contoh-contoh yang telah dihasilkan dari daerah atau negara lain yang serupa. Sukur ada pemula yang menginisiasi program serupa. Pemerintah juga harus sadar, oh ini ada pemula, maka bisa dikasih dukungan supaya bisa dikembangkan,” ungkapnya dalam seminar Ketahanan Air, Faktor geomorfologi dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya air yang diadakan di Gedung DPD DIY pada Senin (9/9/2019).

Menurutnya ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk bisa mengembangkan Geopark Gunungsewu, diantaranya daya dukung dan daya tampung. Menurutnya untuk permalasahan yang ada, yang harus dipenuhi terlebih dahulu yakni konsep-konsep mengelola air, yang merupakan dasar kehidupan. Kemudian untuk bisa hidup, harus ada pendapatan, dimana alternative income generation harus dikembangkan. “Jadi membuat berbagai macam kegiatan alternatif yang bisa menghasilkan uang maupun manfaat,” ungkapnya

Geopark Gunungsewu

Sedangkan mengenai kekeringan, hal tersebut salah satunya disebabkan kurangnya kemampuan untuk bisa menampung atau mengelola air. Menurutnya hal ini memerlukan kajian yang cukup terlebih dahulu. Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, selama ini sudah ada pengembangan masing-masing kabupaten terkait pengembangan potensinya sesuai dengan nafas UNESCO Global Geopark.

“Masterplan dibutuhkan sebagai pedoman untuk melangkah ke depan,” katanya. Masterplan ini perlu untuk pengembangan ke depan sehingga nantinya pembangunan UGG. Nantinya dalam masterplan akan ada perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang. “Saya tidak mungkin membuat perencanaan di Kabupaten Pacitan misalnya. Masterplan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Masterplan kan juga harus ada blue print-nya. Kita tidak bisa menyusunnya karena ada batasan kewenangan maka ditarik ke pusat untuk pembuatannya,” ucapnya.

Geopark Gunung Sewu memiliki luas luas lebih kurang 1.802 km2, terdapat 33 geosite, untuk Gunungkidul 13 lokasi, Pacitan 13 lokasi, dan Wonogiri 7 lokasi. Gunung Sewu masuk dalam Global Geopark Network (GGN) di konferensi Asia Pacific Global Network oleh UNESCO di Kaigan, Jepang, Sabtu (19/9/2015). Masuknya Gunung Sewu bersama 120 Global Geopark dari 33 negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *